Cinta dalam Puisi dan Karya Lainnya
Kamis, 19 November 2015
"Kita adalah roda penggerak, Kita butuh kerjasama dalam mewujudkan tujuan bersama, Kita adalah nama di antara seribu, Kita berdiri untuk melangkah bersama. karena pada hakikatnya, kita tidak bisa hidup sendiri, dengan melibatkan mereka di sekeliling, kita akan lebih kuat untuk menyongsong kedamaian dan kesejahteraan." smile emotikon
Senin, 05 Januari 2015
Sejuta tanya
?????
Kilau
di pagi hari menyapa dengan penuh alasan, membangunkan mata yang tertidur dalam
mimpi, membujuk badan bergerak, tanpa tahu hal apa yang sedang dipertaruhkan
oleh hati.
Huusstt...!!!, ini adalah perjalanan yang tak
tertuntun,
mencabik-cabik raga sedang cinta di depan mata,
melambai mengajak meraungi mimpi,
dan suara angin pun semakin membangkitkan 2 Pilihan,
bingung merajai.
“Aku cinta, aku sayng, aku suka”, itu
ucapan bibir, namun dimana hati itu tertaruh...??, Seluruh dunia di jaraki
lautan, dunia berbicara tentang kebohongan , tapi apakah mereka tahu perasaan
yang sedang berdatangan...??, Akuilah itu tuntunan, sedang yang ditemukan
adalah kebahagiaan, apakah cinta rela menjadi tanda tanya...???
Cinta itu nyata, tapi tak
terlihat nyata.sekali pun menghalangi dengan ribuan tembok, lebih lagi
membutakan mata sendiri, namun hati dan ilham-Nya sembari akan trus mencari
hingga menemukan walau telah tertutupi oleh baja tebal.
“Tak ingin mengakui
namun telah terjadi”. Hal inilah yang sering dilakukan oleh sang Ego,
Menuntut mawar merah agar tak berduri, menjaga ruang agar tak berpenghuni,
menghentikan detik yang tak mau berhenti, namun saat langit terang ia tak
merelakan mentari pergi dan menghilang...
Mmmmh..., memang sulit untuk
memadukan warna dalam sejuta, tapi lebih sulit lagi menyembunyikan aroma sedap
yang menggugah, ketika mundur kedalaman jurang tak terjangkau mata, saat maju
silaunya tirai-tirai menghalangi pandangan untuk menatap...
Abu-abu,
tepatnya penyatuan antara Putih dan Hitam. Orang awam isyaratkan itu kepada Dia,
Ego namanya. Menuntut putih tapi hitam tak ingin dibelakangi. Ntah apa yang
dipikirkannya, Sepoi angin pun tak mampu menebak. Mungkin agar semua lebih
baik, dan mungkin juga sebagai bahan percobaan. Ahhh..., itu adalah Dia, untuk apa di terus terangkan...
Yayaya,
Masih misteri kisahnya Khais dan Laila, tapi lebih misteri lagi kisahnya cinta
dan tanda tanya. Bayangan menari di depan lentera, Sepercik cahaya membentuk
apa-apa yang di depannya, Tampak Jelas,
tapi hanyalah semu semata...
Akhir
dari terang adalah senja, Akhir dari cinta antara luka dan bahagia, Akhir dari
pertengkaran adalah perceraian, tapi akhir dari kalimat ini cukup senyuman, dan
salam manis buat kamu yang baca...
BISMILLAH, akuilah cinta dengan taqwa, dengar suara hati yang sedang berteriak,
hilangkan berkata sia-sia jika yakin hati adalah kesungguhan, berjalanlah
dengan tujuan yang sempurna, karna semua akan mencari sesuatu yang lebih
berarti dan pasti...
By: AKHSO
Langganan:
Postingan (Atom)